BAB I
PENDAHULUAN
A.
maksud penulisan
buku
Secara operasional , tujuan
pendidikan prajabatan guru adalah memiliki wawasan , sikap, dan keterampilan
sebagai warga Negara yang berpendidikan tinggi, penguuasaan bahan ajaran,
penguasaan dan pemahaman tentang segala hal yang berhubungan dengan peserta didik,
penguasaan teori dan keterampilan keguruan, pemilikan kemampuan melaksanakan
tugas professional dalam hubungannya dengan latar kerja nya secara
organisatoris.buku ini terutama bertujuan untuk memberikan bahan ajar dalam
pembentukkan kemampuan yang di sebutkan terakhir itu.
Peranan professional guru
dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah di wujudkan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang berupa perkembangan siswa secara optimal. Untuk maksud
tersebut , maka peranan professional itu mencakup tiga bidang layanan , yaitu:
layanan intruksional, layanan administrasi, dan layanan ba
Telah di sebutkan bahwa
tujuan mata kuliah ini adalah memenuhi harapan agar mahasiswa memiliki acuan
sikap professional dalam memiliki wawasan serta melaksanakan tugas tentang kode
etika keguruan. Memiliki kepahaman dan kemampuan untuk mengembangkan peranannya
sebagai guru dalam pelayanan bimbingan konseling dan admi ntuan
akademik-sosial-pribadi.
A.
Kaitan buku
dengan kurikulum
nistrasi pendidikan di
sekolah.
BAB II
PROFESI KEGURUAN
KONSEP PROFESI KEGURUAN.
1.Pengertian profesi
adalah seseorang yang mempunyai keterampilan bidang ilmu tertentu di luar
jangakauan khalayak ramai(tidak setiap orang dapat melakukannya).
Syarat-syarat
profesi :
1. Jabatan
yang melibatkan kegiatan intelektual
2. Jabatan
yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
3. Jabatan
yang memerlukan persiapan profesional yang lama
4. Jabatan
yang mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi
5. Jabatan
yang menentukkan baku (standar nya) sendiri
2.Kode etik guru
dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang
tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat.
Tujuan
kode etik guru :
1. Untuk
menjunjung tinggi martabat profesi
2. Untuk
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota nya
3. Untuk
meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk
meningkatkan mutu profesi
5. Untuk
meningkatkan mutu oganisasi profesi
3.Sanksi pelanggaran kode etik
Sering kita
jumpai , bahwa ada kalanya Negara mencampuri urusan profesi, sehingga hal-hal
yang semula hanya merupakan kode etik dari suatu profesi tertentu dapat
meningkat menjadi peraturan hokum atau undang-undang. Apabila hal nya demikian
maka aturan meningkat menjadi aturan yang memeberikan sanksi sanksi perdata maupun
sanksi pidana.
BAB
III
SIKAP PROFESIONAL GURU
Guru
sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila
dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan
masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan
perbuatan guru itu sehari-hari , apakah memang ada yang patut di teladani atau
tidak.
a. Sasaran sikap
profesional :
1. Sikap
terhadap peraturan per undang-undangan
2. Sikap
terhadap organisasi profesi
3. Sikap
terhadap teman sejawat
4. Sikap
terhadap anak didik
5. Sikap
terhadap tempat kerja
6. Sikap
terhadap pemimpin
7. Sikap
terhadap pekerjaan
b. pengembangan sikap profesional
seperti di ungkapkan , bahwa dalam rangka meningkatkan
mutu, baik mutu professional, maupun mutu layanan, guru harus pula meningkatkan
sikap profesionalnya. Pengembangan sikap professional ini dapat di lakukan baik
selagi dalam pendidikan prajabatan maupun setelah bertugas (dalam jabatan).
1.
Pengembangan
sikap selama pendidikan prajabatan
Calon guru di didik dalam berbagai pengetahuan, sikap,
dan keterampilanyang di perlukan dalam pekerjaannya nanti
2.
Pengembangan
sikap selama dalam jabatan
Pengembangan sikap professional tidak berhenti apabila
calon guru selesai mendapatkan pendidikan prajabatan. Banyak usaha yang dapat
di lakukan dalam rangka peningkatan sikap professional keguruan dalam masa
pengabdiannya sebagai guru.
BAB
IV
BIMBINGAN DAN KONSELING
Menurut
para ahli
Bimo
walgito bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada
individu atau sekumpulan dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan
di dalam kehidupannya,agar individu atau sekumpulan itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya.
Konseling
menurut james P.adam konseling adalah suatu perkalian timbal balik antara dua
orang individu dimana yang seorang (konselor) membantu yang lain (konseling)
supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah
hidup yang dihadapinya pada waktuitu dan pada waktu yang akan datang.
Tujuan
bimbingan di sekolah :
1. Mengatasi
kesulitan dalam belajarnya sehinggan memperoleh prestasi belajar yang tinggi .
2. Mengatasi
terjadinya kebiasaan- kebiasaan yang tidak baik yang dilakukannya pada saat
proses belajar mengajar berlangsung dan dalam hubungan sosial.
3. Mengatasi
kesulitan- kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan study
4. Mengatasi
kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani
Dalam
kondisibimbingn dan konseling dapat memberikan layanan dalam
1. Bimbingan
belajar
2. Bimbingan
sosial
3. Bimbingan
dalam mengatasi masalah-masalh pibadi
BAB
V
PROGRAM BIMBINGAN DI
SEKOLAH DAN PERANAN GURU DALAM PELAKSANAANNYA
Program
bimbingan merupakan suatu rangkaian kegiatan terencana,terorganisasi dan
terkoordinasi selama periode waktu tertentu program bimbingan berisi rencana
kegiatan yang akan dilakukan dalam rapat pemberian layanan bimbingan dan
konseling.
1.Beberapa
hal yang harus diperhatikan guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan
fungsinya sebagai guru dan pembimbing :
a) Perlakuan
terhadap siswa didasarkan atas keyakinan bahwa sebagain individu, siswa
memiliki potensi untuk berkembang dan maju sera mampu ngarahkan dirinya sendiri
untuk mandiri.
b) Sikap
yang positif dan wajar terhadap siswa.
c) Perlakuan
terhadap siswa secara hangat,ramah,rendah hati, menyenangkan.
d) Pemahaman
siswa secara empati
e) Penghargaan
terhadap martabat siswa sebagai individu.
2.tugas
guru dalam operasional
bimbingan di luar kelas
a) Memberikan
pengajaran perbaikan (remedial teaching)
b) Memberikan
pengayaan dan pengembangan bakat siswa
c) Melakukan
kunjungan rumah(home, visit)
d) Menyelenggarakn
kelompok belajar
BAB
VI
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
DALAM PROFESI KEGURUAN
Administrasi
pendidikan seringkali di salah arti kan sebagai semata-mata ketatausahaan
pendidikan. Namun dari uraian berikut bahwa pengertian administrasi pendidikan
sebenarnya adalah bukan sekedar itu, karena ia menyangkut pengertian yang luas.
Administrasi
pendidikan dari berbagai aspek nya;
Pertama,
administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Kedua,
administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan
pendidikan. Proses itu di mulai dari perencanaan , pengorganisasian,
pengarahan, pemantuan, dan penilaian .
Ketiga,
administrasi pendidikan dapat di lihat dengan kerangka berpikir sistem . sistem
adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu
proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Ke
empat, administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari segi manajemen.
Perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber
yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang sudah di
tetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan.
Ke
lima, administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari segi kepemimpinan, yaitu
usaha untuk mejawab peryanyaan bagaimana kemampuan administrator pendidikan
itu, apakah ia dapat meaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso,
dan ing ngarso sungtulodo.
Ke
enam,administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari proses pengambilan
keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan
sekelompok orang bukan lah pekerjaan yang mudah. Setiap kali administrator di
hadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.
Ke
tujuh, administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari segi komunikasi.
Komunikasi dapat di artikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang
lain mengerti apa yang kita maksud kan dan kita juga mengerti apa yang di
maksud kan orang lain itu.
Ke
delapan, administrasi seringkali di artikan dalam pengertian yang sempit yaitu
kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin cata-mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspek
nya , serta mempersiapkan laporan.
BAB
VII
PERAN GURU DALAM
ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH
a. Administrasi
kurikulum
Kurikulum
dalam suatu pendidikan merupakan komponen yang teramat penting. Di katakan
demikian karena kurikulum merupakan panutan dalam penyelenggaraan proses belajar-mengajar
di sekolah.
Kurikulum
sekolah menengah merupakan seperangkat pengalaman belajar yang di rancang untuk
siswa sekolah menengah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Mengingat bahwa
sekolah menengah merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam
memberikan kemampuan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi,kurikulum ini harus di pahami secara intensif oleh semua personel
sekolah, terutama kepala sekolah dan guru.
b. Pengembangan
kurikulum guru perlu mengetahui aspek-aspek yang berhubungan dengan
pengembangan kurikulum.
1. Prosedur
pembahasan materi kurikulum
2. Penambahan
mata pelajaran sesuai dngan lingkungan sekolah
3. Penjabaran
dan penambahan bahan kajian mata pelajaran
c. Pelaksanaan
kurikulum
Penyusunan
dan pengembangan satuan pengajaran, pengembangan SP ini di mulai dari pengembangan pengajaran
dalam satuan semester.
1. Pengertian
penyusunan program pengajaran semester
Program pengajaran
semester adalah rencana belajar-mengajar yang akan di laksanakan selama satu
semester dalam tahun ajaran tertentu.
2. Tujuan
penyusunan program pengajaran semester
a. Menjabarkan
bahan pengajaran yang akan di sajikan guru dalam proses belajar-mengajar
b. Mengarahkan
tugas yang harus di tempuh oleh guru agar pengajaran dapat terlaksana secara
bertahap dengan tepat.
3. Fungsi
program pengajaran semester
a. Sebagai
pedoman penyelenggaraan pengajaran selama satu semester
b. Sebagai
bahan dalam pembinaan guru yang di lakukan oleh kepala sekolah dan atau
pengawas sekolah
4. Langkah-langkah
program pengajaran semester
a. Mengelompokkan
bahan pengajaran yang tercantum dalam garis-garis besar program pengajaran
menjadi beberapa satuan bahasan.
Setiap satuan bahasan
sebaiknya terdiri dari bahan pengajaran yang relevan
b. Menghitung
banyak nya satuan bahasan yang terdapat selama satu semester
c. Menghitung
banyak nya minggu efektif sekolah selama satu semester dengan melihat kalender
pendidikan sekolah yang bersangkutan
d. Mengalokasikan
waktu yang di butuhkan untuk setiap satuan bahasan sesuai dengan hari efektif sekolah
e. Mengatur
pelaksanaan belajar-mengajar sesuai dengan banyak nya minggu efektif sekolah
yang tersedia berdasarkan kalender pendidikan.
BAB
VIII
SISTEM DAN STRUKTUR
ORGANISASI SEKOLAH
a. Unsur
dalam sturktur organisasi departemen pendidikan dan kebudayaan
Unsur-unsur
dalam struktur organisasi departemen pendidikan dan kebudayaan adalah:
1. Menteri
2. Sekretariat
jenderal
3. Inspektorat
jendral
4. Direktorat
pendidikan dasar dan menengah
5. Direktorat
jendral pendidikan tinggi
6. Direktorat
jendral pendidikan luar sekolah, pemuda dan olah raga
7. Direktorat
jenderal kebudayaan
8. Badan
penelitian dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan
9. Pusat-pusat
di bidang khusus
10. Instansi
verikal di wilayah
b. Lembaga
pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)
Tujuan
dan isi program pendidikan guru
1. Penguasaan
bahan ajaran
2. Penguasaan
teori dan keterampilan keguruan
3. Pemilikan
kemampuan memperagakan unjuk kerja
4. Pemilikan
sikap, nilai, dan kepribadian
5. Pemilikan
kemampuan melaksanakan tugas profesional lain dan tugas administratif rutin
BAB
IX
SUPERVISI PENDIDIKAN
A.Pengertian
fungsi, dan peran
Supervisi
adalah suatu kegiatan yang bukan hanya mencari kesalahan objek pengawasan
semata-mata ,tetapi juga mencari hal-hal yang sudah baik, untuk di kembangkan
lebih lanjut. Pengawas bertugas melakukan pengawasan , dengan memperhatikan
semua komponen sistem sekolah dan peristiwa yang terjadi di sekolah.
Lucio
dan McNeil mendefinisikan tugas supervisi, yang meliputi:
a. Tugas
perencanaan , yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program
b. Tugas
administrasi , yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian melalui
konferensi dan konsultasi yang di lakukan dalam usaha mencari perbaikan
kualitas pengajaran
c. Partisipasi
secara langsung dalam pengembangan kurikulum , yaitu dalam kegiatan merumuskan
tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru, dan memilih isi pengalaman belajar
d. Melaksanakan
demonstrasi mengajar untuk guru-guru, serta
e. Melaksanakan
penelitian
Ada
dua jenis supervisi di lihat dari peranan nya dalam perubahan
1. Supervisi
traktif, artinya supervisi yang hanya berusaha melakukan perubahan kecil karena
menjaga kontinuitas. Supervisi traktif ini misalnya dapat di lihat dari
kegiatan rutin seperti pertemuan rutin dengan guru-guru untuk membicarakan
kesulitan-kesulitan kecil, memberikan informasi tentang prosedur yang telah di
sepakati dan memberikan arahan dalam prosedur standar operasi (PSO) dalam suatu
kegiatan.
2. Supervisi
dinamik, yaitu supervisi yang di arah kan untuk mengubah secara lebih intensif
praktek-praktek pengajaran tertentu. Tekanan dalam perubahan ini di letakkan
kepada diskontinuitas, gangguan terhadap praktek yang ada sekarang untuk di
ganti dengan yang baru. Program demikian merupakan program baru yang
mempengaruhi perilaku murid, guru, dan semua personel sekolah.
B.
pelaksanaan supervisi
Dalam usaha mempertinggi efisiensi dan
efektivitas proses pelaksanaan supervisi pendidikan, kegiatan supervisi
tersebut perlu di landasi oleh hal-hal sebagai berikut.
a. Kegiatan
supervisi pendidikan harus di landaskan atas filsafat pancasila.
b. Pemecahan
masalah supervisi harus di landaskan kepada pendekatan ilmiah dan di lakukan
secara kreatif
c. Keberhasilan
supervisi harus di nilai dari sejauh mana kegiatan tersebut menunjang prestasi
belajar siswa dalam proses belajar-mengajar
d. Supervisi
harus dapat menjamin kontinuitas perbaikan dan perubahan program pengajaran.
e. Supervisi
bertujuan mengembangkan keadaan yang favorable untuk terjadi na proses belajar
mengajar yang efektif.
C.
teknik supervisi
Memepelajari berbagai pendekatan dalam
supervisi memungkinkan guru untuk mempunyai wawasan yang lebih luas tentang
kegiatan supervisi.
Dengan
demikian guru dapat berperan serta dalam melakukan pilihan tentang bagaimana
supervisor itu akan membantu nya. Pendekatan itu antara lain adalah
1. Pendekatan
humanistik
2. Pendekatan
kompetensi
3. Pendekatan
klinis
4. Pendekatan
profesional
1. Pendekatan
humanistik timbul dari keyakinan bahwa guru tidak dapat di perlakukan sebagai
alat semata-mata untuk meningkatkan kualitas belajar-mengajar
2. Pendekatan
kompetensi di dasarkan atas asumsi ,bahwa tujuan supervisi adalah membentuk
kompetensi minimal yang harus di kuasai guru.
3. Pendekatan
klinis asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa proses belajar guru untuk
berkembang dalam jabatannya tidak dapat di pisahkan dari proses belajar yang di
lakukan guru itu.
4. Pendekatan
profesional asusmsi dasar pendekatan ini adalah bahwa karena tugas utama
profesi guru itu adalah mengajar maka sasaran supervisi juga harus mengarahkan
pada hal-hal yang menyangkut tugas mengajar itu,dan bukan tugas guru yang sifat
nya administratif.
Peranan guru dalam supervisi
Guru
hendaknya secara aktif memberikan masukan kepada supervisor tentang masaah yang
di hadapi dalam mengajar.
Fokus
utama dalam pelaksanaan supervisi adalah guru , dalam pelaksanaan supervisi,
sikap kooperatif guru yang di tunjukkan
pada fase perncanaan masih tetap di perlukan, dan perlu di tingkatkan
Fase
evaluasi program supervisi merupakan kesempatan yang baik bagi guru untuk
mengetahui kemajuan yang telah capai dan kekurangan apa yang masih harus di
perbaiki, dalam penilaian guru dapat melengkapi data dan informasi dengan
mengemukakajn suasana hati,perasaan, serta harapannya, baik waktu ia
melaksanakan tugas mengajarnya maupun perasaannya secara umum terhadap sekolah
dan supervisor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar