Pengikut

Senin, 19 Oktober 2015

makalah profesi keguruan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    maksud penulisan buku
Secara operasional , tujuan pendidikan prajabatan guru adalah memiliki wawasan , sikap, dan keterampilan sebagai warga Negara yang berpendidikan tinggi, penguuasaan bahan ajaran, penguasaan dan pemahaman tentang segala hal yang berhubungan dengan peserta didik, penguasaan teori dan keterampilan keguruan, pemilikan kemampuan melaksanakan tugas professional dalam hubungannya dengan latar kerja nya secara organisatoris.buku ini terutama bertujuan untuk memberikan bahan ajar dalam pembentukkan kemampuan yang di sebutkan terakhir itu.
Peranan professional guru dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah di wujudkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berupa perkembangan siswa secara optimal. Untuk maksud tersebut , maka peranan professional itu mencakup tiga bidang layanan , yaitu: layanan intruksional, layanan administrasi, dan layanan ba
Telah di sebutkan bahwa tujuan mata kuliah ini adalah memenuhi harapan agar mahasiswa memiliki acuan sikap professional dalam memiliki wawasan serta melaksanakan tugas tentang kode etika keguruan. Memiliki kepahaman dan kemampuan untuk mengembangkan peranannya sebagai guru dalam pelayanan bimbingan konseling dan admi ntuan akademik-sosial-pribadi.
A.    Kaitan buku dengan kurikulum
nistrasi pendidikan di sekolah.









BAB II
                             PROFESI KEGURUAN
KONSEP PROFESI KEGURUAN.
1.Pengertian profesi adalah seseorang yang mempunyai keterampilan bidang ilmu tertentu di luar jangakauan khalayak ramai(tidak setiap orang dapat melakukannya).
Syarat-syarat profesi :
1.      Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
2.      Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
3.      Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama
4.      Jabatan yang mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi
5.      Jabatan yang menentukkan baku (standar nya) sendiri
2.Kode etik guru dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat.
Tujuan kode etik guru :
1.      Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2.      Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota nya
3.      Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4.      Untuk meningkatkan mutu profesi
5.      Untuk meningkatkan mutu oganisasi profesi
3.Sanksi pelanggaran kode etik
 Sering kita jumpai , bahwa ada kalanya Negara mencampuri urusan profesi, sehingga hal-hal yang semula hanya merupakan kode etik dari suatu profesi tertentu dapat meningkat menjadi peraturan hokum atau undang-undang. Apabila hal nya demikian maka aturan meningkat menjadi aturan yang memeberikan sanksi sanksi perdata maupun sanksi pidana.



BAB III
SIKAP PROFESIONAL GURU
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari , apakah memang ada yang patut di teladani atau tidak.
a. Sasaran sikap profesional :
1.      Sikap terhadap peraturan per undang-undangan
2.      Sikap terhadap organisasi profesi
3.      Sikap terhadap teman sejawat
4.      Sikap terhadap anak didik
5.      Sikap terhadap tempat kerja
6.      Sikap terhadap pemimpin
7.      Sikap terhadap pekerjaan
b. pengembangan sikap profesional
seperti di ungkapkan , bahwa dalam rangka meningkatkan mutu, baik mutu professional, maupun mutu layanan, guru harus pula meningkatkan sikap profesionalnya. Pengembangan sikap professional ini dapat di lakukan baik selagi dalam pendidikan prajabatan maupun setelah bertugas (dalam jabatan).
1.      Pengembangan sikap selama pendidikan prajabatan
Calon guru di didik dalam berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilanyang di perlukan dalam pekerjaannya nanti
2.      Pengembangan sikap selama dalam jabatan
Pengembangan sikap professional tidak berhenti apabila calon guru selesai mendapatkan pendidikan prajabatan. Banyak usaha yang dapat di lakukan dalam rangka peningkatan sikap professional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai guru.


BAB IV
BIMBINGAN DAN KONSELING
Menurut para ahli
Bimo walgito bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya,agar individu atau sekumpulan itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Konseling menurut james P.adam konseling adalah suatu perkalian timbal balik antara dua orang individu dimana yang seorang (konselor) membantu yang lain (konseling) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktuitu dan pada waktu yang akan datang.
Tujuan bimbingan di sekolah :
1.      Mengatasi kesulitan dalam belajarnya sehinggan memperoleh prestasi belajar yang tinggi .
2.      Mengatasi terjadinya kebiasaan- kebiasaan yang tidak baik yang dilakukannya pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan dalam hubungan sosial.
3.      Mengatasi kesulitan- kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan study
4.      Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani

Dalam kondisibimbingn dan konseling dapat memberikan layanan dalam
1.      Bimbingan belajar
2.      Bimbingan sosial
3.      Bimbingan dalam mengatasi masalah-masalh pibadi



BAB V
PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH DAN PERANAN GURU DALAM PELAKSANAANNYA
Program bimbingan merupakan suatu rangkaian kegiatan terencana,terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu program bimbingan berisi rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rapat pemberian layanan bimbingan dan konseling.
1.Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan fungsinya sebagai guru dan pembimbing :
a)      Perlakuan terhadap siswa didasarkan atas keyakinan bahwa sebagain individu, siswa memiliki potensi untuk berkembang dan maju sera mampu ngarahkan dirinya sendiri untuk mandiri.
b)      Sikap yang positif dan wajar terhadap siswa.
c)      Perlakuan terhadap siswa secara hangat,ramah,rendah hati, menyenangkan.
d)     Pemahaman siswa secara empati
e)      Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu.
2.tugas guru dalam operasional bimbingan di luar kelas
a)      Memberikan pengajaran perbaikan (remedial teaching)
b)      Memberikan pengayaan dan pengembangan bakat siswa
c)      Melakukan kunjungan rumah(home, visit)
d)     Menyelenggarakn kelompok belajar






BAB VI
ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PROFESI KEGURUAN
Administrasi pendidikan seringkali di salah arti kan sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan. Namun dari uraian berikut bahwa pengertian administrasi pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu, karena ia menyangkut pengertian yang luas.
Administrasi pendidikan dari berbagai aspek nya;
Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu di mulai dari perencanaan , pengorganisasian, pengarahan, pemantuan, dan penilaian .
Ketiga, administrasi pendidikan dapat di lihat dengan kerangka berpikir sistem . sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Ke empat, administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari segi manajemen. Perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang sudah di tetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan.
Ke lima, administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari segi kepemimpinan, yaitu usaha untuk mejawab peryanyaan bagaimana kemampuan administrator pendidikan itu, apakah ia dapat meaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo.
Ke enam,administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukan lah pekerjaan yang mudah. Setiap kali administrator di hadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.
Ke tujuh, administrasi pendidikan juga dapat di lihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat di artikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksud kan dan kita juga mengerti apa yang di maksud kan orang lain itu.
Ke delapan, administrasi seringkali di artikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin cata-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspek nya , serta mempersiapkan laporan.


BAB VII
PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH
a.       Administrasi kurikulum
Kurikulum dalam suatu pendidikan merupakan komponen yang teramat penting. Di katakan demikian karena kurikulum merupakan panutan dalam penyelenggaraan proses belajar-mengajar di sekolah.
Kurikulum sekolah menengah merupakan seperangkat pengalaman belajar yang di rancang untuk siswa sekolah menengah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Mengingat bahwa sekolah menengah merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam memberikan kemampuan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,kurikulum ini harus di pahami secara intensif oleh semua personel sekolah, terutama kepala sekolah dan guru.

b.      Pengembangan kurikulum guru perlu mengetahui aspek-aspek yang berhubungan dengan pengembangan kurikulum.
1.      Prosedur pembahasan materi kurikulum
2.      Penambahan mata pelajaran sesuai dngan lingkungan sekolah
3.      Penjabaran dan penambahan bahan kajian mata pelajaran

c.       Pelaksanaan kurikulum
Penyusunan dan pengembangan satuan pengajaran, pengembangan SP  ini di mulai dari pengembangan pengajaran dalam satuan semester.
1.      Pengertian penyusunan program pengajaran semester
Program pengajaran semester adalah rencana belajar-mengajar yang akan di laksanakan selama satu semester dalam tahun ajaran tertentu.
2.      Tujuan penyusunan program pengajaran semester
a.       Menjabarkan bahan pengajaran yang akan di sajikan guru dalam proses belajar-mengajar
b.      Mengarahkan tugas yang harus di tempuh oleh guru agar pengajaran dapat terlaksana secara bertahap dengan tepat.
3.      Fungsi program pengajaran semester
a.       Sebagai pedoman penyelenggaraan pengajaran selama satu semester
b.      Sebagai bahan dalam pembinaan guru yang di lakukan oleh kepala sekolah dan atau pengawas sekolah
4.      Langkah-langkah program pengajaran semester
a.       Mengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam garis-garis besar program pengajaran menjadi beberapa satuan bahasan.
Setiap satuan bahasan sebaiknya terdiri dari bahan pengajaran yang relevan
b.      Menghitung banyak nya satuan bahasan yang terdapat selama satu semester
c.       Menghitung banyak nya minggu efektif sekolah selama satu semester dengan melihat kalender pendidikan sekolah yang bersangkutan
d.      Mengalokasikan waktu yang di butuhkan untuk setiap satuan bahasan sesuai dengan hari efektif sekolah
e.       Mengatur pelaksanaan belajar-mengajar sesuai dengan banyak nya minggu efektif sekolah yang tersedia berdasarkan kalender pendidikan.







BAB VIII
SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
a.       Unsur dalam sturktur organisasi departemen pendidikan dan kebudayaan
Unsur-unsur dalam struktur organisasi departemen pendidikan dan kebudayaan adalah:
1.      Menteri
2.      Sekretariat jenderal
3.      Inspektorat jendral
4.      Direktorat pendidikan dasar dan menengah
5.      Direktorat jendral pendidikan tinggi
6.      Direktorat jendral pendidikan luar sekolah, pemuda dan olah raga
7.      Direktorat jenderal kebudayaan
8.      Badan penelitian dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan
9.      Pusat-pusat di bidang khusus
10.  Instansi verikal di wilayah
b.      Lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)
Tujuan dan isi program pendidikan guru
1.      Penguasaan bahan ajaran
2.      Penguasaan teori dan keterampilan keguruan
3.      Pemilikan kemampuan memperagakan unjuk kerja
4.      Pemilikan sikap, nilai, dan kepribadian
5.      Pemilikan kemampuan melaksanakan tugas profesional lain dan tugas administratif rutin









BAB IX
SUPERVISI PENDIDIKAN
A.Pengertian fungsi, dan peran
Supervisi adalah suatu kegiatan yang bukan hanya mencari kesalahan objek pengawasan semata-mata ,tetapi juga mencari hal-hal yang sudah baik, untuk di kembangkan lebih lanjut. Pengawas bertugas melakukan pengawasan , dengan memperhatikan semua komponen sistem sekolah dan peristiwa yang terjadi di sekolah.
Lucio dan McNeil mendefinisikan tugas supervisi, yang meliputi:
a.       Tugas perencanaan , yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program
b.      Tugas administrasi , yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian melalui konferensi dan konsultasi yang di lakukan dalam usaha mencari perbaikan kualitas pengajaran
c.       Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum , yaitu dalam kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru, dan memilih isi pengalaman belajar
d.      Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk guru-guru, serta
e.       Melaksanakan penelitian
Ada dua jenis supervisi di lihat dari peranan nya dalam perubahan
1.      Supervisi traktif, artinya supervisi yang hanya berusaha melakukan perubahan kecil karena menjaga kontinuitas. Supervisi traktif ini misalnya dapat di lihat dari kegiatan rutin seperti pertemuan rutin dengan guru-guru untuk membicarakan kesulitan-kesulitan kecil, memberikan informasi tentang prosedur yang telah di sepakati dan memberikan arahan dalam prosedur standar operasi (PSO) dalam suatu kegiatan.
2.      Supervisi dinamik, yaitu supervisi yang di arah kan untuk mengubah secara lebih intensif praktek-praktek pengajaran tertentu. Tekanan dalam perubahan ini di letakkan kepada diskontinuitas, gangguan terhadap praktek yang ada sekarang untuk di ganti dengan yang baru. Program demikian merupakan program baru yang mempengaruhi perilaku murid, guru, dan semua personel sekolah.
B. pelaksanaan supervisi
    Dalam usaha mempertinggi efisiensi dan efektivitas proses pelaksanaan supervisi pendidikan, kegiatan supervisi tersebut perlu di landasi oleh hal-hal sebagai berikut.
a.       Kegiatan supervisi pendidikan harus di landaskan atas filsafat pancasila.
b.      Pemecahan masalah supervisi harus di landaskan kepada pendekatan ilmiah dan di lakukan secara kreatif
c.       Keberhasilan supervisi harus di nilai dari sejauh mana kegiatan tersebut menunjang prestasi belajar siswa dalam proses belajar-mengajar
d.      Supervisi harus dapat menjamin kontinuitas perbaikan dan perubahan program pengajaran.
e.       Supervisi bertujuan mengembangkan keadaan yang favorable untuk terjadi na proses belajar mengajar yang efektif.
C. teknik supervisi
     Memepelajari berbagai pendekatan dalam supervisi memungkinkan guru untuk mempunyai wawasan yang lebih luas tentang kegiatan supervisi.
Dengan demikian guru dapat berperan serta dalam melakukan pilihan tentang bagaimana supervisor itu akan membantu nya. Pendekatan itu antara lain adalah
1.      Pendekatan humanistik
2.      Pendekatan kompetensi
3.      Pendekatan klinis
4.      Pendekatan profesional

1.      Pendekatan humanistik timbul dari keyakinan bahwa guru tidak dapat di perlakukan sebagai alat semata-mata untuk meningkatkan kualitas belajar-mengajar
2.      Pendekatan kompetensi di dasarkan atas asumsi ,bahwa tujuan supervisi adalah membentuk kompetensi minimal yang harus di kuasai guru.
3.      Pendekatan klinis asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa proses belajar guru untuk berkembang dalam jabatannya tidak dapat di pisahkan dari proses belajar yang di lakukan guru itu.
4.      Pendekatan profesional asusmsi dasar pendekatan ini adalah bahwa karena tugas utama profesi guru itu adalah mengajar maka sasaran supervisi juga harus mengarahkan pada hal-hal yang menyangkut tugas mengajar itu,dan bukan tugas guru yang sifat nya administratif.
      Peranan guru dalam supervisi
Guru hendaknya secara aktif memberikan masukan kepada supervisor tentang masaah yang di hadapi dalam mengajar.
Fokus utama dalam pelaksanaan supervisi adalah guru , dalam pelaksanaan supervisi, sikap kooperatif guru yang di tunjukkan  pada fase perncanaan masih tetap di perlukan, dan perlu di tingkatkan
Fase evaluasi program supervisi merupakan kesempatan yang baik bagi guru untuk mengetahui kemajuan yang telah capai dan kekurangan apa yang masih harus di perbaiki, dalam penilaian guru dapat melengkapi data dan informasi dengan mengemukakajn suasana hati,perasaan, serta harapannya, baik waktu ia melaksanakan tugas mengajarnya maupun perasaannya secara umum terhadap sekolah dan supervisor.




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar